Perkembangan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya penggunaan bahan-bahan kimia dalam produk-produk pertanian, mau tidak mau mendorong akademisi maupun orang-orang yang berkecimpung di bidang pertanian lain untuk menghasilkan produk-produk pertanian organik. Salah satu sumber bahan kimia yang mengkontaminasi produk-produk pertanian berasal dari penggunaan pestisida.
WHO dan Program Lingkungan PBB memperkirakan ada 3 juta orang yang bekerja pada sektor pertanian di Negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya (Miller,2004). Beberapa pestisida bersifat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker. Berdasarkan penelitian terbaru dalam Environmental Health Perspective menemukan adanya kaitan kuat antara pencemaran DDT pada masa muda dengan menderita kanker payudara pada usia tuanya (Barbara and Mary, 2007). Menurut NRDC (Natural Resource Defense Council) tahun 1998, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada anak-anak awalnya disebabkan tercemar pestisida kimia. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health di Boston, menemukan bahwa resiko terkena penyakit Parkinson meningkat sampai 70% pada orang yang terekspose pestisida meski dalam konsentrasi sangat rendah (Ascherio et al., 2006)
Mengingat bahaya yang sangat besar yang dapat ditimbulkan karena penggunaan pestisida kimia, perlu adanya usaha untuk meniadakan penggunaan pestisida kimia namun tetap mampu meningkatkan hasil pertanian. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan pestisida nabati, yaitu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk melindungi tanaman dari serangan hama.
Salah satu tumbuhan yang mempunyai kemampuan tersebut adalah Mimba. Zat yang terkandung dalam tanaman ini mampu menghambat pertumbuhan serangga hama. Tanaman mimba mengandung zat azadirachtin, triol, salanin, dan nimbin. Pada tanaman ini yang bisa dimanfaatkan untuk pestisida adalah bagian biji dan daun. Berikut adalah cara pembuatan pestisida nabati dari mimba (Soenandar et al.,2010)
Pembuatan Pestisida Nabati dari Biji Mimba:
Bahan:
50 gram biji mimba
1 gram detergen (berfungsi sebagai pengemulsi)
Alat:
Blender, ember, kain furing.
Cara membuat:
1. Kering anginkan biji mimba beserta kulit biji sampai kering agar tidak berjamur.
2. Tumbuk atau haluskan biji menggunakan blender.
3. Rendam serbuk biji mimba di dalam 1 liter air selama semalam (12 jam)
4. Saring rendaman dengan menggunakan kain furing
5. Campurkan larutan hasil penyaringan dengan detergen, aduk rata.
Cara aplikasi:
Encerkan 500 ml larutan biji mimba hasil saringan di dalam 14 liter air, lalu aplikasikan di lahan pada sore hari.
Pembuatan Pestisida Nabati dari Daun Mimba
1. Haluskan 50 gram daun mimba segar dengan menggunakan blender.
2. Rendam daun halus di dalam 1 liter air selama semalam (12 jam)
3. Saring larutan dengan kain furing
4. Campurkan larutan hasil penyaringan dengan 1 gram detergen, aduk rata.
Cara aplikasi:
Encerkan 500 ml larutan daun mimba hasil saringan di dalam 14 liter air, lalu aplikasikan di lahan pada sore hari.
Ascherio A, Chen H, Weisskopf M.G, O'Reilly E, McCullough M.L, Calle E.E, Schwarzschild M.A, Thun M.J. 2006. Pesticide exposure and risk for Parkinson's disease". Annals of Neurology 60 (2): 197-203.
Barbara A. C., Mary S. W. 2007. DDT and Breast Cancer in Young Women: New Data on the Significance of Age at Exposure. Environ. Health Perspect..
Miller, G.T. 2004. Sustaining the Earth, 6th edition. Thompson Learning, Inc. Pacific Grove, California. Chapter 9, Pages 211-216.
Soenandar, M., Muanis N.A., Ari R. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Agromedia Pustaka. Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar