Tanaman Gandum
Gandum (Triticum aestivum L.) termasuk dalam family Poaceae, suku Hordae dan diletakkan dalam genus Triticum (Anon., 2000 dalam Shah.,et.al.,2003). Menurut Martin and Leonard (1963) ada beberapa spesies Triticum. Spesies ini dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda, seperti Diploid, Tetraploid, dan Heksaploid dengan 14, 28 dan 42 kromosom.
Di Indonesia tanaman gandum hanya terbatas ditanam di dataran tinggi dan pegunungan, pada areal yang tidak begitu luas. Di daerah iklim sedang, gandum ditanam pada musim dingin (winter) dan musim semi (spring). Gandum yang ditanam di Indonesia adalah dari jenis gandum musim semi yang diintroduksi dari Jepang, Filipina dan Meksiko (Irwan, 2007).
Gandum adalah bahan pangan paling penting di dunia, dan lebih banyak dibudidayakan pada taraf global daripada tanaman pangan lainnya (Anon., 2000 dalam Shah.,et.al.,2003). Karena itu, telah dilakukan penelitian yang intensif mengenai regenerasi tanaman gandum pada kultur in vitro yang berguna dalam pengembangan tanaman pangan (Nasircilar, et.al.,2006). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa genotip dan media memiliki pengaruh yang signifikan pada kemampuan regenerasi dari kultivar T.aestivum dan T.durum. Embrio dewasa bagus digunakan sebagai eksplan dalam kultur jaringan gandum. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Ozgen et al.,(1996) yang telah mempelajari embrio dewasa dan belum dewasa dari tujuh genotip gandum durum musim dingin yang dikulturkan pada media MS yang diperkaya dengan 2,4-D. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa embrio dewasa memiliki frekuensi rendah untuk pembentukan kalus tetapi mempunyai kapasitas regenerasi yang tinggi dibandingkan dengan embrio yang belum dewasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar