Brassinolide adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berasal dari golongan brassinosteroid. Tidak seperti auksin ataupun zat pengatur tumbuh yang lain, brassinolide masih jarang dijumpai dalam jurnal-jurnal ilmiah, terkait dengan penelitian yang memanfaatkannya. Hal ini bisa dimaklumi, karena memang brassinolide merupakan zat pengatur tumbuh yang masih tergolong baru bila dibandingkan dengan zat pengatur tumbuh yang lain. Brassinolide baru berhasil diisolasi dan dikenali pada tahun 1979 oleh Grove et al.
Penemuan brassinolide dimulai ketika pada tahun 1970 Mitchel dan rekan-rekannya menemukan perangsang pertumbuhan pada ekstrak minyak yang dihasilkan di serbuk sari, yang pada awalnya diperkirakan sebagai giberellin, karena mirip dengan sifat promotif giberellin pada tumbuhan. Pada tahun 1979, Grove et al, berhasil mengisolasi senyawa yang terkandung di dalam minyak tersebut yang selanjutnya mengantar kepada studi lebih lanjut tentang mengenai brassinolide (termasuk jalur biosintesis, respon dan signaling-nya). Sampai akhirnya juga diketahui adanya kemiripan struktur dengan steroid pada hewan dan cendawan.
Beberapa fungsi Brassinolide, diantaranya adalah:
• meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
• menghambat penuaan daun (senescence)
• mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
• menghambat proses gugurnya daun
• menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
• meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
• menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
• merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
• merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
• menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar